1. Apa itu agroteknologi?
Ringkasnya Agroteknologi berasal dari 2 kata
yaitu agro serta teknologi. Agro berasal dari agronomi yaitu ilmu yang
mempelajari gejala (fenomena) dalam hubungannya dengan pertanian atau
teori serta praktek dalam pengelolaan tanah serta produksi tanaman.
Sedangkan teknologi berkaitan erat dengan sains serta perekayasaan.
Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita,
artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi
serta energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya. Perlu dipahami
bahwa teknologi yang dimaksud di sini itu bukan teknologi berupa
mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, atau hubungannya dengan teknik
pertanian, jadi dalam jurusan agroteknologi kita tidak akan mempelajari
bagaimana cara merakit mesin untuk keperluan pertanian.
Pada dasarnya, di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai
bagaimana cara mengelola suatu komoditas dari berbentuk bibit sampai
berbentuk hasil dan selanjutnya produk. Kita akan mempelajari tentang
tanaman dan tumbuhan, pangan ataupun hortikultura, serta bagimana cara
proses menanam yang baik, proses panen, proses pengolahan, hingga proses
produksi. Di Agroteknologi kita akan lebih fokus ke hal-hal yang
berkaitan dengan ‘tanaman’-nya itu sendiri dan juga mengenai hal-hal
yang menyangkut dengan proses penanamannya. Kita dapat memilih fokus ke
membudidayakan tanaman, memuliakan tanaman, fokus terhadap tanaman
perkebunan, atau fokus ke bagaimana cara membuat dan menghasilkan serta
menggunakan pupuk dan pestisida dengan baik, atau dapat meneliti tentang
baik tidaknya suatu tanah di suatu wilayah untuk ditanami oleh suatu
komoditas. Intinya ya di Agroteknologi kita akan mempelajari mengenai
hal-hal yang berbau bahan pangan secara mentah , yang masih dalam bentuk
produksi serta hal-hal yang berkaitan dengannya: tanah sebagai media
tanam, pupuk sebagai pemberi nutrisi dan sebagainya.
Berdasarkan uraian sederhana tersebut di atas
maka agroteknologi adalah sains serta perekayasaan dalam pengelolaan
tanah serta produksi tanaman untuk mendapatkan perubahan yang lebih
maju/baik.
2. Bagaimana prospek (peluang kerja) jurusan agroteknologi?
Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan pertanian
melalui agroteknologi menuju kemandirian pangan dan bukan bergantung
pada impor. Negara Indonesia merupakan negara agraris dimana dahulunya
sektor pertanianlah yang membuat negara ini bisa berkembang. Namun saat
ini, bidang pertanian khususnya agroteknologi semakin sedikit diminati
generasi muda, banyak yang berpikir bahwa ruang lingkup agroteknologi
hanya sekitar kebun dan sawah, padahal tidak seperti itu.
Di ruang lingkup pertanian, lulusan agroteknologi dapat bekerja
sebagai Pengusaha atau pelaku bisnis pada komoditas perkebunan, pangan,
hortikultura, dan atau kehutanan. Dapat juga menjadi Pengusaha atau
pelaku bisnsi pada bidang perbenihan, pupuk, pestisida, sarana produksi
pertanian lainnya, usaha industri rumah tangga berbasis pangan, dll.
Mengelola Perkebunan-perkebunan baik milik pribadi, pemerintah, maupun
swasta. Bekerja di Industri perbenihan, pupuk dan pestisida nasional dan
multinasional. Bergabung di Kementerian pada Pemerintah Pusat dan
berbagai badan dan pusat penelitiannya (Penelitian dan
Pengembnagan/Litbang), Pemerintahan Daerah (Pemda) dengan dinas-dinas
teknisnya, lembaga pembiayaan seperti bank-bank pemerintah dan swasta.
Dapat juga bergabung sebagai Akademisi dan peneliti di Perguruan Tinggi
ataupun lembaga riset (pemerintah ataupun swasta), industri pangan,
pakan, farmaka dan biodiesel. Menjadi Konsultan profesional di sektor
pertanian/perkebunan, atau di organisasi organisasi besar Badan
Pertanahan Nasional (BPN), LIPI, BUMN, hingga menjadi Fasilitator
pemberdaya masyarakat (LSM) dalam bidang agribisnis/pertanian.
Selain bergerak dibidang pertanian, lulusan agroteknologi dapat
bekerja diluar sektor pertanian seperti pegawain Bank, Guru, Dosen,
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan
semuanya masih banyak peluang kerjanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar